Rektor IAKN Manado Presentasikan Tentang The Future Of Christian Education: Exploring Cyber Christian University Pada ICC IRS Kupang NTT

Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado Dr. Olivia Cherly Wuwung, S.T., M.Pd mempresentasikan materi tentang THE FUTURE OF CHRISTIAN EDUCATION: EXPLORING CYBER CHRISTIAN UNIVERSITY (Implementation Strategies for Smart Learning at IAKN Manado) pada pelaksanaan The 2nd International Conference on Christian and Inter-Religious Studies (ICC IRS) di Kupang – Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/07/23).

Rektor menjelaskan pada latar belakang bahwa pendidikan agama memiliki peran yang krusial dalam membentuk karakter dan moral bangsa. Melalui pendidikan agama, individu dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai spiritual, moral, dan etika.

“Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen memiliki peran yang unik dalam pendidikan di Indonesia. Selain menyediakan pendidikan keagamaan yang berkualitas, mereka juga memiliki misi untuk mengembangkan iman dan karakter Kristen pada mahasiswa. Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen memadukan pendidikan akademik dengan pembinaan spiritual, sehingga membentuk lulusan yang berintegritas, berkeadilan, dan berkomitmen dalam melayani sesama.” Tutur Rektor.

Menurut Rektor, capaian APK pada jenjang pendidikan tinggi, Indonesia masih tertinggal dibanding sejumlah negara tetangga. Sesuai data Bank Dunia tahun 2020, APK pendidikan tinggi di Singapura mencapai 91 persen, Thailand 49 persen, dan Malaysia 43 persen.

“Masih kurangnya tenaga guru pendidikan agama Kristen, masih banyak guru yang belum tersetifikasi karena belum memenuhi syarat yaitu sarjana.” Ucap Rektor dalam presentasinya.

Rektor juga menyoroti tentang Eight Technology “Forcing” Digital Transformation di antaranya, Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT), 3D Printing, Robotic, Blockchain, Drone, Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).

Dilanjutkan Rektor, bahwa pendirian program Pendidikan Jarak Jauh di Institut Agama Negeri Kristen Manado bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas dan inklusif bagi individu yang memiliki keterbatasan geografis atau waktu untuk mengikuti pendidikan secara konvensional. Program ini juga memungkinkan mahasiswa yang bekerja atau memiliki tanggung jawab lain untuk tetap mengikuti pendidikan agama yang berkualitas.

Selain itu, pendidikan jarak jauh menurut Rektor juga memungkinkan Institut Agama Negeri Kristen Manado untuk mencapai mahasiswa yang berada di daerah terpencil atau terpencar, yang sebelumnya sulit dijangkau oleh pendidikan formal. Bagi mahasiswa, program pendidikan jarak jauh memberikan fleksibilitas dalam mengatur waktu belajar sesuai dengan ketersediaan mereka.

“Mereka dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, tanpa harus hadir secara fisik di kampus. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap bekerja, mengurus keluarga, atau menjalani komitmen lainnya sambil tetap mengejar pendidikan agama Kristen yang mereka inginkan. Selain itu, pendidikan jarak jauh juga mengurangi biaya transportasi dan akomodasi, sehingga lebih terjangkau bagi mahasiswa dengan keterbatasan finansial. Dengan demikian, program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan agama Kristen di Indonesia.” Tutup Rektor*DOP

Facebook 
Instagram
Kementerian Agama 
Website IAKN Manado

Categories: Berita IAKN