Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar Gelar Diseminasi Gagasan Moderasi Beragama di IAKN Manado

Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar menggelar Diseminasi Gagasan Moderasi Beragama di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Selasa (15/11/22).

Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yakni, Delmus Puneri Salim, Ph.D (Rektor IAIN Manado) dan Dr. Anita Inggrith Tuela, M.Th (Ketua Rumah Moderasi Beragama IAKN Manado dan Dekan Fakultas Teologi)

Kepala Balai, Dr. H. Saprillah, S.Ag., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa Moderasi Beragama adalah bagaimana memandang orang lain yang berbeda dengan tetap menghargai keberadaannya.

“Terima kasih IAKN Manado sudah menyambut kehadiran tim kami, penyambutan ini juga menandakan dan membuktikan bahwa moderasi beragama sementara terimplementasikan di Provinsi Sulawesi Utara.” Tutur Kelapa Balai.

Plt. Rektor IAKN Manado yang diwakilkan oleh Wakil Rektor II Dr. Arthur Gerung, M.Th juga mengucapkan selamat datang kepada Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar di IAKN Manado dan berharap agar mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai dari perbincangan Diseminasi Gagasan Moderasi Beragama.

Delmus Puneri Salim, Ph.D (Rektor IAIN Manado) dalam pemaparan materi menyampaikan bahwa Moderasi Beragama diperlukan agar setiap orang termasuk mahasiswa di IAKN Manado dapat menghindari berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrem), yang mengesampingkan martabat kemanusiaan. Kemudian, menolak perekembangan klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama, pengaruh kepentingan ekonomi dan politik yang berpotensi memicu konflik. Selain itu, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI.

Dijelaskan Rektor IAIN Manado, indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi dan penerimaan terhadap tradisi.

Dr. Anita Inggrith Tuela, M.Th dalam pemaparan materi tentang Sitou Timou Tumou Tou : Merawat Kemanusiaan dalam Bingkai Moderasi Beragama.

Menurut Ketua RMB IAKN Manado, Relasi Ketergantungan dan Kebutuhan ada dalam relasi dengan diri sendiri, sesama dan Sang Pencipta. Pertanyaan reflektif yang berkait dengan realitas ini adalah bagaimana merawat kemanusiaan sebagai suatu ciri peradaban dalam harmonisasi budaya dan agama berdasar pada konteks setempat.

Dijelaskan Ketua, Sitou Timou Tumou Tou adalah Filosofi hidup orang Minahasa yang diangkat oleh Pahlawan Nasional, Dr. GSSJ Ratulangi (Sam Ratulangi) di masa pergerakan kemerdekaan Indonesia dan terintegrasi dalam kehidupan melalui nilai budaya dan nilai spiritualitas.

Ditambahkannya, Sitou Timou Tumou Tou dapat terwujud dalam sikap hidup dan gaya hidup saling mengasihi, saling menghargai, saling membantu dan saling berdamai.*DOP

Facebook 
Instagram
Kementerian Agama 
Website IAKN Manado

Categories: Berita IAKN