Viral! Momen Mengharukan Wisuda Daring: Perbedaan Agama dalam Keluarga bukan Penghalang Studi

Sidang Senat Terbuka Wisuda Daring Program Doktor, Magister, Sarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado Tahun 2020 sukses digelar dan mendapatkan banyak respon positif dari wisudawan, apalagi ketika prosesi pemindahan kuncir pada topi toga dari kiri ke kanan oleh orang tua/ wali berlangsung mengharukan dan diabadikan secara online.

Gleydi Kilis adalah salah satu wisudawan yang meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag) dari Program Studi (Prodi) Pastoral Konseling Fakultas Teologi IAKN Manado saat mengikuti Wisuda Daring awalnya sempat berpikir akan sangat kesulitan dalam menangani wisuda daring namun saat pelaksanaan wisuda ternyata ia mengakui pelaksanaannya sukses dan bisa disandingkan dengan wisuda daring dari kampus-kampus lainnya di Sulut. “Pertama berpikir kampus nanti akan sangat kesulitan dalam menangani wisuda daring. Mengingat kampus IAKN Manado belum lama menerapkan sistem online dan pertama kali untuk wisuda daring. Namun, saat hari wisuda ternyata luar biasa, kampus mampu melaksanakan wisuda daring sesukses mungkin” ujarnya.

Saat diwawancarai oleh Media and Broadcating Center (MBC) IAKN Manado melalui Media Sosial Whatsapp, ia menyatakan rasa syukurnya kepada Tuhan Yesus bisa menyelesaikan studi S1. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada orangtuanya yang selalu memberikan dukungan dan menjadi hal mengharukan ketika orang tuanya memindahkan kuncir topi toga. Saat diabadikan di Media Sosial momen itupun sontak mengundang banyak respon positif dari netizen. Karena foto yang diunggah menunjukkan bukti kepedulian orang tua terhadap anaknya, meskipun berbeda keyakinan agama. “Sangat senang, sangat bersyukur. Pertama-tama pastinya kepada Tuhan Yesus. Karena atas berkat dari Tuhan Yesus, sehingga saya bisa menyelesaikan studi S1. Yang kedua tentunya untuk keluarga, yang selalu memberi dukungan.” Ujar salah satu lulusan terbaik Prodi Pastoral Konseling.
Gleydi juga memberikan ucapan terima kasih untuk IAKN Manado yang sudah menopang melalui kesempatan mendapatkan beasiswa bidik misi, sehingga bisa meringankan biaya dalam menyelesaikan kuliah di IAKN Manado. “Mengingat perjuangan selama 4 tahun yang penuh lika-liku, apalagi di Semester 3 masuk 4 hampir saja berhenti kuliah akibat terkendala biaya. Sempat mau jadi cleaning service di kampus IAKN Manado, tapi waktu itu sudah sempat bertanya mengenai pekerjaan itu di kampus dengan bantuan salah satu dosen, namun ternyata untuk kuota cleaning service di IAKN Manado sudah full. Jadi, hanya bisa pasrah. Puji Tuhan, Tuhan selalu buka jalan untuk terus melanjutkan kuliah di IAKN Manado dengan mendapatkan beasiswa bidik misi. Hingga sekarang boleh menyelesaikan studi S1 di IAKN Manado.”

Di akhir komentarnya di Whatsapp Gleydi memberikan harapan kepada IAKN Manado supaya semakin maju dan menghasilkan lulusan-lulusan terbaik.
“Harapan untuk IAKN Manado, semoga lebih maju dan sukses lagi dari pencapaian yang didapat seperti menjadi IAKN Manado dari sebelumnya STAKN Manado dan semoga secepatnya menjadi Universitas Kristen Negeri Minahasa untuk menghasilkan lulusan-lulusan terbaik dengan berkarakter kristiani. Setelah kelulusan ini, saya pun berharap segera mendapatkan pekerjaan yang baik.” Ujar anak muda cantik lulusan Fakultas Teologi bergelar Sarjana Agama (S.Ag).

Penulis: DOP
Editor: JJL
Sumber: MBC IAKN Manado

Categories: Berita IAKN