[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.5.1″ _module_preset=”default”][et_pb_row column_structure=”1_2,1_2″ _builder_version=”4.5.1″ _module_preset=”default”][et_pb_column type=”1_2″ _builder_version=”4.5.1″ _module_preset=”default”][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_2″ _builder_version=”4.5.1″ _module_preset=”default”][et_pb_accordion _builder_version=”4.5.1″ _module_preset=”default” width=”100%” width_tablet=”” width_phone=”42%” width_last_edited=”on|phone” custom_margin=”|-224px||-158px||” custom_margin_tablet=”” custom_margin_phone=”-51px|-6px||74px|false|false” custom_margin_last_edited=”on|phone”][et_pb_accordion_item title=”Mentuhankan Teknologi atau Menteknologikan Tuhan?” open=”on” content_tablet=”” content_phone=”
Hadirkan Pembicara Ang Wie Hay, M.Sc., M.Div (Praktisi IT dan Teologi dari Singapura) Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado sukses menjembatani pendidikan antara teologi dan teknologi melalui penyelenggaraan Webinar Iman Kristen dan Digitalism bertemakan “Realigionism, Digitalism, Christianity” pada Senin (03/08/20).
Dekan FIPK IAKN Manado, Dr. Deflita Lumi, S.PAK., M.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya webinar ini. Bersyukur juga narasumber sudah berkenan hadir dalam pelaksanaan Webinar kali ini. IAKN Manado untuk kesekian kalinya melaksanakan webinar seperti ini dan FIPK juga ikut melaksanakan hal yang sama dalam menjawab setiap kebutuhan masyarakat. Menurutnya, webinar kali ini sangat relevan dengan kondisi yang terjadi sekarang, kita diperhadapkan dengan laju perkembangan ekonomi yang besar. Gagap dalam menanggapi teknologi berdampak pada eksistensi atau perkembangan gereja. Gagal untuk menyesuaikan diri dapat menjadi ancaman dari sisi agama dan pengaruh pada iman kita. Di dunia yang nyata sekarang ini peluang untuk penginjilan melalui media digital sangat luas tetapi juga menjadi tantangan untuk bagaimana media digital mampu diserap dengan baik oleh masyarakat dalam rangka pertumbuhan iman. Dilanjutkannya, harapan dari ibu Rektor dan dengan eksistensi IAKN Manado semoga dapat memberikan energi tersendri bagi teman-teman dosen, mahasiswa dan semua yang terlibat dalam webinar ini. Semoga pertemuan awal ini akan berkelanjutan.
Mercy W. K. Waney, S.Th., M.PAK (Kepala Pusat Kerjasama Dalam Dan Luar Negeri) sebagai moderator kemudian mengarahkan jalanya webinar ini dengan memberikan kesempatan kepada pembicara untuk menyajikan materi yang sangat dinantikan para peserta webinar.
Ang Wie Hay, M.Sc., M.Div dalam pemaparannya diawali dengan Ayat Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 17:28-29 terkait dengan kehadiran Paulus di Atena. Masyarakat di Atena membuat patung dan disembah. Sementara sekarang, manusia mempertuhankan berhala – manusia tergoda memper”Tuhan”kan sistem ciptaan manusia sendiri. Dunia memper’tuhan’kan teknologi atau menteknologikan Tuhan. Dijelaskannya, The future of Religion adalah agama yang mempercayai solusi inovasi teknologi, agama memberikan jawabn instan, agama bermanfaat segera, secepatnya menjadi penghibur, tanpa ritual, tanpa perlu kesetiaan, tidak harus disuatu tempat, tanpa kewajiban dan penderitaan.
Menurutnya, berhala modern lebih banyak menikmati teknologi dari pada menikmati Tuhan. Tidak ada teknologi jadi susah. Waktunya habis dengan teknologi. Teknologi baik. Teknologi tidak berdosa. Teknologi ada atas perkenanan Tuhan. Manusia yang berdosa memanfaatkan teknologi jadi berdosa. Secanggih-canggihnya teknologi suatu Negara tidak mampu menangani dosa. “Kekristenan tanpa iman dan relasi intim dengan Yesus akan menjadi agama. Ada orang yang lebih baik hidup beragama dari pada hidup berTuhan. Iman Kristen adalah Relationship bukan Rule atau Religion” tutup Praktisi IT dan Teologi dari Singapura.
Menutup kegiatan webinar ini, Ketua Program Studi Pendidikan Agama Kristen Dr. Cyrus Lalompoh, M.Pd sangat mengapresiasi ilmu yang dibagikan oleh pemateri karena telah memberikan bekal bagi generasi muda bahkan orang Kristen secara umum dalam menghadapi perkembangan dunia digital saat ini. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor IAKN Manado Dr. Jeane M. Tulung, S.Th., M.Pd, yang telah mendukung kegiatan ini, begitu juga bagi para pejabat struktural dan fungsional, para dosen dan mahasiswa bahkan para peserta yang sudah turut bekerjasama demi suksesnya webinar yang sangat penting ini.
Semoga para peserta yang terlibat dalam webinar ini, baik dari IAKN Manado maupun peserta dari berbagai daerah di Indonesia dapat menjadi misioner yang paham teologi dan mampu menguasai teknologi.
Penulis : DOP
Editor : JJL
Foto : Screen Capture from Zoom
Sumber : MBC IAKN Manado
” content_last_edited=”on|phone” _builder_version=”4.5.1″ _module_preset=”default” content__hover_enabled=”off|desktop”]
Hadirkan Pembicara Ang Wie Hay, M.Sc., M.Div (Praktisi IT dan Teologi dari Singapura) Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado sukses menjembatani pendidikan antara teologi dan teknologi melalui penyelenggaraan Webinar Iman Kristen dan Digitalism bertemakan “Realigionism, Digitalism, Christianity” pada Senin (03/08/20).
Dekan FIPK IAKN Manado, Dr. Deflita Lumi, S.PAK., M.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya webinar ini. Bersyukur juga narasumber sudah berkenan hadir dalam pelaksanaan Webinar kali ini. IAKN Manado untuk kesekian kalinya melaksanakan webinar seperti ini dan FIPK juga ikut melaksanakan hal yang sama dalam menjawab setiap kebutuhan masyarakat. Menurutnya, webinar kali ini sangat relevan dengan kondisi yang terjadi sekarang, kita diperhadapkan dengan laju perkembangan ekonomi yang besar. Gagap dalam menanggapi teknologi berdampak pada eksistensi atau perkembangan gereja. Gagal untuk menyesuaikan diri dapat menjadi ancaman dari sisi agama dan pengaruh pada iman kita. Di dunia yang nyata sekarang ini peluang untuk penginjilan melalui media digital sangat luas tetapi juga menjadi tantangan untuk bagaimana media digital mampu diserap dengan baik oleh masyarakat dalam rangka pertumbuhan iman. Dilanjutkannya, harapan dari ibu Rektor dan dengan eksistensi IAKN Manado semoga dapat memberikan energi tersendri bagi teman-teman dosen, mahasiswa dan semua yang terlibat dalam webinar ini. Semoga pertemuan awal ini akan berkelanjutan.
Mercy W. K. Waney, S.Th., M.PAK (Kepala Pusat Kerjasama Dalam Dan Luar Negeri) sebagai moderator kemudian mengarahkan jalanya webinar ini dengan memberikan kesempatan kepada pembicara untuk menyajikan materi yang sangat dinantikan para peserta webinar.
Ang Wie Hay, M.Sc., M.Div dalam pemaparannya diawali dengan Ayat Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 17:28-29 terkait dengan kehadiran Paulus di Atena. Masyarakat di Atena membuat patung dan disembah. Sementara sekarang, manusia mempertuhankan berhala – manusia tergoda memper”Tuhan”kan sistem ciptaan manusia sendiri. Dunia memper’tuhan’kan teknologi atau menteknologikan Tuhan. Dijelaskannya, The future of Religion adalah agama yang mempercayai solusi inovasi teknologi, agama memberikan jawabn instan, agama bermanfaat segera, secepatnya menjadi penghibur, tanpa ritual, tanpa perlu kesetiaan, tidak harus disuatu tempat, tanpa kewajiban dan penderitaan.
Menurutnya, berhala modern lebih banyak menikmati teknologi dari pada menikmati Tuhan. Tidak ada teknologi jadi susah. Waktunya habis dengan teknologi. Teknologi baik. Teknologi tidak berdosa. Teknologi ada atas perkenanan Tuhan. Manusia yang berdosa memanfaatkan teknologi jadi berdosa. Secanggih-canggihnya teknologi suatu Negara tidak mampu menangani dosa. “Kekristenan tanpa iman dan relasi intim dengan Yesus akan menjadi agama. Ada orang yang lebih baik hidup beragama dari pada hidup berTuhan. Iman Kristen adalah Relationship bukan Rule atau Religion” tutup Praktisi IT dan Teologi dari Singapura.
Menutup kegiatan webinar ini, Ketua Program Studi Pendidikan Agama Kristen Dr. Cyrus Lalompoh, M.Pd sangat mengapresiasi ilmu yang dibagikan oleh pemateri karena telah memberikan bekal bagi generasi muda bahkan orang Kristen secara umum dalam menghadapi perkembangan dunia digital saat ini.
Semoga para peserta yang terlibat dalam webinar ini, baik dari IAKN Manado maupun peserta dari berbagai daerah di Indonesia dapat menjadi misioner yang paham teologi dan mampu menguasai teknologi.
Penulis : DOP
Editor : JJL
Foto : Screen Capture from Zoom
Sumber : MBC IAKN Manado
[/et_pb_accordion_item][/et_pb_accordion][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]