Salam sejahtera dalam kasih Kristus kepada kita semua.
Hari ini, kita akan belajar kisah dari Kitab Hakim-Hakim 3:7-11 yang menghadirkan kita pada masa ketika orang Israel mencari pemimpin yang saleh dalam waktu sulit. Mari kita belajar bagaimana mereka menemukan pimpinan yang diilhami oleh Allah dalam masa kesulitan.
Bacaan Ayat Alkitab: Hakim-Hakim 3:7-11 (TB) “Kemudian orang Israel melakukan apa yang jahat dalam pemandangan TUHAN; mereka lupa kepada TUHAN, Allah mereka, dan mereka beribadah kepada berhala-berhala dan berlutut di hadapan mereka. Maka menyala hati TUHAN terhadap orang Israel, lalu Ia menyerahkan mereka ke tangan Kusyan Risayim, raja Aram Mesopotamia, dan orang Israel menjadi hamba Kusyan Risayim selama delapan tahun. Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN, TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi mereka, yakni Ehud, anak Gera, seorang Benyaminit. Orang Israel mengutusnya membawa persembahan kepada Kusyan Risayim, raja Aram itu. Ehud membuat sebilah pedang yang bersarung pada pinggang kanannya, di bawah jubahnya yang sebelah kiri.”
Lupa dan Pengingat akan Allah
Orang Israel dalam kisah ini melakukan dosa besar dengan lupa kepada TUHAN, Allah mereka, dan berpaling kepada berhala-berhala. Mereka kehilangan hubungan mereka dengan Allah.
Akibat dari Kesalahan
Allah merespons dengan menyampaikan mereka kepada Kusyan Risayim, raja Aram, yang mendominasi mereka selama Di tengah kesulitan dan penindasan, orang Israel merenungkan kebutuhan akan penyelamatan. Bagaimana Allah menjawab doa mereka?
Munculnya Ehud: Penyelamat yang Diutus oleh Allah
Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN, Allah membangkitkan Ehud sebagai penyelamat mereka. Ehud adalah seorang Benyaminit yang dianugerahi Allah dengan keberanian dan visi.
Persembahan dan Kesiapan untuk Perjuangan
Orang Israel mengutus Ehud membawa persembahan kepada Kusyan Risayim. Namun, Ehud juga mempersiapkan dirinya dengan membawa sebilah pedang yang terselip di bawah jubahnya.
Bagaimana kisah ini relevan dalam hidup kita?
Mencari Kepemimpinan Saleh dalam Waktu Sulit
Dalam kehidupan kita, kita juga mengalami masa-masa sulit. Mungkin kita merasa seperti orang Israel, tenggelam dalam dosa dan lupa kepada Allah. Namun, kita juga dapat mencari kepemimpinan yang saleh dan bimbingan Allah dalam saat-saat sulit.
Persiapan dan Kesiapan dalam Iman
Seperti Ehud, kita perlu bersiap dan siap untuk menghadapi tantangan dalam iman kita. Pedang yang kita bawa adalah Firman Allah dan kepercayaan kepada-Nya.
Dari kisah Ehud, kita belajar bahwa Allah selalu siap membantu kita dalam waktu sulit saat kita berseru kepada-Nya. Marilah kita mencari kepemimpinan yang saleh dan tetap siap dalam iman kita, sehingga kita dapat menghadapi tantangan dengan keberanian dan kepercayaan kepada Allah.
Doa Penutup: Ya Tuhan, kami bersyukur atas kasih dan penyertaan-Mu dalam hidup kami. Bimbinglah kami dalam pencarian kepemimpinan yang saleh dan persiapan dalam iman kami. Amin.
Terima kasih atas perhatian Anda, dan semoga pesan ini menginspirasi kita untuk mencari dan mengikuti Allah dalam setiap masa sulit. Amin.