Inilah Webinar “Mengurai Polemik Bantuan Sosial di Masa Pandemi”

Pelaksanaan webinar di masa pandemi covid 19 terus diupayakan oleh lembaga pendidikan untuk mengapresiasi konsep berpikir pembicara dan peserta sesuai kompetensi atau bidang yang diperbincangkan. Upaya ini pun dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Sosiologi Agama, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado dalam rangka memfasilitasi ruang berpikir kaum intelektual dengan tema webinar “Mengurai Polemik Bantuan Sosial di Masa Pandemi” pada Selasa (14/07/20).

Webinar ini dipandu oleh moderator handal Lidya Kandowangko, S.Sos., M.A yang juga Dosen Sosiologi Agama IAKN Manado dan menghadirkan empat (4) narasumber berkompeten dibidangnya yang membentuk konstruksi berpikir peserta dalam pengimplementasian tema yakni dr. Rinny Tamuntuan (Kepala Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Utara), Wolter Weol, S.Th., M.Pd (Dosen Teologi Sosial IAKN Manado), Meily M. Wagiu, M.Th (Dosen Etika IAKN Manado), Genta M. Rozalinna, S.Sos., M.A (Dosen Sosiologi Universitas Brawijaya Malang).

Webinar dimulai dengan sambutan dari Evert Yance Dodolang, M.Th selaku Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Seni dan Ilmu Sosial IAKN Manado. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa webinar ini merupakan sesuatu yang sangat berarti dan berguna untuk tugas kedepan dalam rangka pengabdian masyarakat. Dalam kegiatan webinar yang digagas ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang baik terkait persoalan yang terjadi di masyarakat Sulawesi Utara.

Kepala Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Utara, dr. Rinny Tamuntuan menyampaikan tentang kebijakan pemberian bantuan sosial dalam rangka penanganan covid 19 Provinsi Sulawesi Utara. Menurutnya, Ada 8 dasar pelaksanaan sesuai SK Gubernur Sulawesi Utara. Mekanisme  penyalurannya melalui permohonan lembaga Agama kemudian ke sekretariat dilanjutkan bidang data setelah itu bidang logistik dan terakhir pada penyaluran/penerimaan. Setelah menerima bantuan, supaya adanya transparansi diberikan tanda/bukti. Bantuan yang dibagikan diantaranya, beras 5kg, mie 10 bungkus, minyak goreng 1 liter, ikan 3 kaleng dan masker.

Dijelaskannya, Sasaran bantuan yang diberikan khusus PDP dan keluarga, ODP dan keluarga, masyarakat terdampak covid 19 termasuk formal dan informal. Tidak dikhususkan untuk ASN dan TNI/Polri . Jumlah dan realisasi untuk Lembaga Agama yang tersalurkan adalah 2121 Lembaga Agama dari 15 Kabupaten/Kota di Sulawesi. Bantuan pokok yang terealisasi ditunjukkan melalui tabel dan yang tertinggi ada di Kota Manado 71.230 sedangkan yang terendah di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 622.

Dosen Teologi Sosial IAKN Manado, Wolter Weol, S.Th., M.Pd menyampaikan tentang bantuan sosial di masa pandemi covid 19 dari perspektif teologi sosial. Menurutnya, teologi sosial berpangkal pada experience dan masalah sosial yang empirik ditengah konteks dengan berbagai implikasi kehidupan serta keterlibatan umat terhadap permasalahan masyarakat, teologi sosial adalah teologi konntekstual; suatu refleksi kritis, konstruktif dan objek sementara fakta biblis memperlihatkan kaum proletar terpenjara karena kemiskinan, marginal, penindasan, ketidakadilan dan perlu perhatian serius. Baginya, bantuan sosial dari perspektif teologi sosial nampak dari perspektif Gereja yang berdiakonia. Bentuk diakonia yang dimaksud dapat bersifat karikatif, reformatif dan transformatif.

Dosen Etika IAKN Manado, Meily M. Wagiu, M.Th menyampaikan tentang polemik dana bantuan sosial masa pandemi. Menurutnya, Polemik yang muncul dalam bantuan sosial berbeda mulai dari atas sampai ke bawah. Apa sebenarnya penyebab polemik ini? Dilihat dari pendekatan Etika Deontologi/Kewajiban adalah perbuatan dinilai baik atau buruk jika dilakukan berdasarkan kewajiban. Dari pendekatan Etika Teleologi/Utility yakni memilih mana yang membawa akibat baik meskipun harus melanggar kewajiban dan dari pendekatan Etika Kontekstual yakni bagaimana menempatkan situasi dan kondisi tertentu sebagai pokok pertimbangan. Pada akhirnya kita harus melihat di mana yang layak di antara yang pantas.

Dosen Sosiologi Universitas Brawijaya Malang, Genta M. Rozalinna, S.Sos., M.A menyampaikan tentang inovasi dalam proses bantuan sosial di Masa Pandemi. Menurutnya, apa yang dipermasalahkan dengan bantuan sosial? Kegiatan memberi tanpa ada prosedur pengawasan dan pendampingan membuat tingkat hujatan semakin tinggi dan tumpang tindih data sehingga perlu adanya mapping/collecting data mandiri. “Perlu adanya konsep berpikir terkait sentiment trust dan sentiment positive. Selain itu, keterlibatan semua pihak untuk bahu-membahu baik kementerian/lembaga, dinas-dinas sebagai bagian dari state, pengaktifan lembaga sosial dan agama, pengaktifan lembaga masyarakat, pejabat administrator pemerintahan, akademisi dan masyarakat. Kemudian menghimpun Sumber Daya Manusia (SDM), perekayasaan sosial dan gerakan lumbung kebersamaan yang sustainable” ungkapnya.

Diharapkan pelaksanaan Webinar ini akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam menunjang strategi maupun inovasi penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat Sulawesi Utara.
Turut serta dalam webinar Rektor IAKN Manado, Dr. Jeane M. Tulung, S.Th., M.Pd, Dekan Fakultas Seni dan Ilmu Sosial IAKN Manado, Relly Agnes Poluan, M.Th, para pejabat, dosen dan mahasiswa dari IAKN Manado bahkan para peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh nusantara.

Penulis : DOP
Editor : JJL
Fotografer : RKG
Sumber : MBC IAKN Manado

Categories: Berita IAKN