Kemenag RI Luncurkan Kurikulum Cinta, Rektor IAKN Manado: Pendidikan Harus Tumbuh dari Nilai-Nilai Kasih dan Kemanusiaan

Manado, 25 Juli 2025 — Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan Kurikulum Cinta sebagai wujud transformasi pendidikan keagamaan berbasis nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan. Acara peluncuran ini digelar secara nasional pada Kamis, 25 Juli 2025, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemenag RI.

Peluncuran Kurikulum Cinta dipimpin langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. K.H. Nasaruddin Umar, yang menegaskan bahwa cinta adalah “kurikulum kehidupan”.

Dalam sambutannya, Menag menyampaikan bahwa pendidikan tidak boleh hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi harus menjangkau semua dimensi kehidupan.

“Di mana ada manusia, di situlah cinta dan pendidikan seharusnya hadir. Cinta adalah anugerah Tuhan yang tertinggi, yang melampaui batas agama, budaya, dan geografis,” ujarnya.

Menteri Agama juga mengkritisi pendekatan pendidikan yang terlalu rasional dan mekanistik. Ia mengajak dunia pendidikan untuk kembali pada nilai-nilai spiritual dan kesadaran ekologis. Ia memperkenalkan pendekatan teomorfis, yakni melihat alam sebagai penampakan wajah Tuhan (teofani), dan bukan sebagai objek eksploitasi.

“Jika cinta bekerja dalam kurikulum, maka manusia tidak hanya akan mencintai sesamanya, tetapi juga alam semesta,” pungkasnya.

Senada dengan hal itu, Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kurikulum Cinta merupakan respons konkret terhadap berbagai persoalan mendasar di dunia pendidikan, seperti maraknya perundungan, intoleransi, serta degradasi kepedulian terhadap lingkungan.

Dirjen menyampaikan bahwa Kemenag melalui Ditjen Pendis telah melakukan kajian komprehensif dengan melibatkan para pakar, akademisi, dan tokoh agama lintas iman. Kurikulum ini dirancang agar bisa diterapkan secara kontekstual melalui sinergi tiga pusat pendidikan: sekolah, keluarga, dan masyarakat.

“Kurikulum Berbasis Cinta diharapkan menjadi ruh pendidikan nasional yang menanamkan cinta kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta,” ujarnya.

Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Dr. Olivia Cherly Wuwung, ST., M.Pd., bersama seluruh civitas akademika, mengikuti acara ini secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Kehadiran ini menunjukkan komitmen penuh IAKN Manado dalam mendukung dan menyambut baik implementasi Kurikulum Cinta sebagai fondasi pendidikan karakter yang humanis dan inklusif.

Rektor menyampaikan bahwa Kurikulum Cinta sejalan dengan visi IAKN sebagai terwujudnya cendekiawan Kristiani berperadaban Indonesia.

“Pendidikan tidak cukup hanya mengasah logika, tetapi juga harus menumbuhkan empati, spiritualitas, dan rasa kemanusiaan. Kurikulum Cinta ini menjadi fondasi penting untuk membentuk generasi yang berjiwa kasih dan peduli pada sesama serta lingkungan,” ujar Rektor.

Dengan partisipasi aktif dalam kegiatan nasional ini, IAKN Manado menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi keagamaan yang siap mendukung transformasi pendidikan berbasis nilai-nilai cinta kasih, toleransi, dan persaudaraan. Kampus ini terus mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek pendidikan, pengajaran, serta pengabdian kepada masyarakat.

Categories: Berita IAKN, Events, News, News, News