Inspirasi dari Kabupaten Minahasa : Yefta Emor, Pemegang KIP dari Prodi Pendidikan Agama Kristen IAKN Manado Raih IPK 4.0

Minahasa, 30 Juli 2024 – Yefta Emor, seorang mahasiswa yang berasal dari keluarga sederhana di Desa Langowan, Kabupaten Minahasa, telah membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi akademis.

Sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Yefta sukses meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4.0, di Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK), Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado.

Perjalanan Inspiratif

Yefta memulai perjalanan akademisnya di IAKN Manado pada tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19. Meskipun memulai kuliah dua minggu setelah perkuliahan berlangsung dan memiliki NIM terakhir di program studinya (200101137), hal tersebut tidak mengurangi semangatnya untuk belajar dan berprestasi.

“Tidak menyangka saya dulunya yang terbelakang sekarang bisa jadi salah satu lulusan terbaik. Puji Tuhan,” kata Yefta dengan penuh rasa syukur.

Latar Belakang Keluarga

Yefta berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya seorang pendeta sekaligus petani, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Kombinasi peran sebagai pemimpin rohani dan petani membuat ayah Yefta tidak hanya mengajarkan nilai-nilai spiritualitas, tetapi juga kerja keras dan ketekunan. Dari latar belakang inilah Yefta mengembangkan etos kerja yang kuat dan semangat untuk terus belajar.

Tantangan Pandemi

Selama beberapa semester, Yefta harus mengikuti perkuliahan secara daring. Tantangan pembelajaran jarak jauh tidak memadamkan semangatnya. Sebaliknya, ia memanfaatkan situasi ini untuk mengasah disiplin dan kemandiriannya dalam belajar.

Skripsi yang Menginspirasi

Yefta memilih topik yang relevan dan inovatif untuk skripsinya, berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen melalui Media Canva di Kelas X Teknologi Farmasi SMK Negeri 2 Tondano.”

Penelitian ini tidak hanya mencerminkan pemahaman mendalam Yefta terhadap metode pengajaran modern tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Kristen di sekolah-sekolah.

Harapan untuk Masa Depan

Keberhasilan Yefta tidak hanya menjadi inspirasi bagi teman-teman seangkatannya, tetapi juga bagi banyak mahasiswa yang menghadapi situasi serupa. Melalui beasiswa KIP Kuliah dan dukungan dari keluarga, Yefta membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, prestasi tinggi dapat diraih meskipun dengan segala keterbatasan.

Kisah Yefta Emor adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik, dan bahwa keberhasilan dapat diraih oleh siapa saja yang berusaha dengan sungguh-sungguh, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.

Semoga kisah inspiratif ini dapat memberikan semangat bagi banyak orang untuk terus berjuang dan meraih impian mereka.*DOP

Categories: Berita IAKN, News, News