
Manado, 22 Mei 2025 – Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado menerima kunjungan visitasi dari Persekutuan Sekolah Teologi Injili di Indonesia (PERSETIA) pada Selasa, 20 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula IAKN Manado ini menjadi tonggak penting dalam upaya membangun kerja sama kelembagaan dan memperkuat mutu pendidikan teologi di Indonesia Timur.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua PERSETIA, Pdt. Justitia Vox Dei Hattu, Th.D, bersama dengan Bendahara PERSETIA, Pdt. Dr. Donna Sampaleng. Mereka disambut oleh segenap pimpinan IAKN Manado, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang turut menghadiri seluruh rangkaian kegiatan.
Acara dimulai dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Ketua PERSETIA, Pdt. Justitia Vox Dei Hattu, Th.D, dengan tema “Pendidikan Kristiani dan Resiliensi”. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa pendidikan Kristen harus tidak hanya membentuk pemahaman teologis, tetapi juga membangun karakter resilien yang mampu bertahan dan berdampak dalam berbagai kondisi sosial dan spiritual. “Resiliensi adalah kunci bagi generasi pemimpin gereja masa depan untuk tetap relevan dan kuat di tengah tantangan zaman,” ujarnya di hadapan para peserta.
Sementara itu, Pdt. Dr. Donna Sampaleng memperkenalkan PERSETIA secara menyeluruh sebagai lembaga jaringan sekolah-sekolah teologi injili yang memiliki misi membina, memperlengkapi, dan memfasilitasi lembaga pendidikan teologi di Indonesia. Ia menegaskan bahwa PERSETIA hadir bukan hanya sebagai asosiasi, tetapi juga sebagai wadah kolaboratif yang menjunjung tinggi kualitas dan integritas pendidikan teologi.
Tujuan dari visitasi ini, sebagaimana tertuang dalam dokumen resmi, adalah untuk menjalin relasi kelembagaan antara IAKN Manado dan PERSETIA, membuka peluang kerja sama strategis di bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengevaluasi kesesuaian visi dan misi IAKN Manado dengan semangat yang diusung oleh PERSETIA.
Rektor IAKN Manado dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kunjungan ini. Ia berharap visitasi ini menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang yang mendukung pengembangan institusi dan relevansi pendidikan teologi di Indonesia, khususnya di wilayah Timur.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan dialog antara tim PERSETIA dan sivitas akademika IAKN Manado. Kesan hangat dan antusiasme terlihat dari keterlibatan aktif mahasiswa dan dosen yang mengikuti seluruh sesi kegiatan.
Dengan terlaksananya visitasi ini, diharapkan IAKN Manado semakin terbuka terhadap jaringan kerja sama nasional dan terus berkembang sebagai pusat pendidikan Kristen yang unggul, kontekstual, dan transformatif.*DOP