Manado, 23 Oktober 2025 — Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado menyelenggarakan Sosialisasi Pendanaan Program MORA AIRFUNDS 2025 yang diinisiasi oleh Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Kementerian Agama Republik Indonesia, Kamis (23/10/2025) di Aula IAKN Manado.
Kegiatan ini menghadirkan Kepala PUSPENMA, Dr. Rucman Basori, sebagai narasumber utama dan pemberi materi, yang didampingi oleh jajaran tim dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Sosialisasi ini diikuti oleh warga kampus IAKN Manado yang terdiri atas Kepala Biro AUAK, para Wakil Rektor, dekan, ketua lembaga, dosen, dan tenaga kependidikan.
Dalam sambutannya, Rektor IAKN Manado, Dr. Olivia Cherly Wuwung, S.T., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kehadiran jajaran Kementerian Agama serta menegaskan pentingnya program MORA AIRFUNDS sebagai upaya strategis memperkuat ekosistem riset dan inovasi di lingkungan perguruan tinggi keagamaan.
“Melalui program ini, kita tidak hanya berbicara tentang ketersediaan dana, tetapi juga tentang investasi jangka panjang bagi kemajuan ilmu pengetahuan, penguatan kapasitas dosen, serta kontribusi nyata perguruan tinggi keagamaan terhadap pembangunan bangsa,” ujar Rektor.
Rektor menilai bahwa MORA AIRFUNDS 2025 menjadi momentum penting bagi IAKN Manado untuk mempercepat transformasi riset yang lebih aplikatif, kolaboratif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Ia juga mengingatkan tiga hal penting: menjadikan program ini sebagai ruang kolaborasi lintas disiplin, memperkuat tata kelola riset yang akuntabel, serta mengarahkan hasil penelitian sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan kontribusi terhadap visi Indonesia Emas 2045.
“Kami memandang AIRFUNDS sebagai bagian dari upaya membangun budaya riset yang kuat dan berkelanjutan di kampus. Riset yang baik tidak lahir dalam isolasi, melainkan melalui kerja sama lintas bidang dan lembaga,” tambahnya.
Program MORA AIRFUNDS (The Ministry of Religious Affairs—The Awakened Indonesia Research Funds) merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama RI dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan daya saing penelitian di Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) melalui pendanaan riset kompetitif hingga mencapai dua miliar rupiah per judul, dengan jangka waktu maksimal tiga tahun pelaksanaan.
Pentingnya Sosialisasi bagi Dosen IAKN Manado
Sosialisasi ini menjadi penting bagi dosen IAKN Manado karena membuka peluang untuk mengakses pendanaan riset nasional, memperkuat kapasitas akademik, dan mendorong publikasi ilmiah bereputasi. Melalui program ini, dosen diharapkan mampu menghasilkan riset yang inovatif, berdampak sosial, serta memiliki nilai strategis bagi kemajuan pendidikan keagamaan di Indonesia Timur.
Selain memperluas jejaring kolaborasi dengan lembaga nasional dan internasional, kegiatan ini juga menjadi langkah konkret IAKN Manado dalam membangun budaya riset yang unggul, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami berharap sosialisasi ini menjadi awal dari langkah konkret IAKN Manado menuju kampus riset yang unggul, kreatif, dan berdampak bagi gereja dan bangsa,” tutup Rektor. (OS)