Perkuat Relasi Kerjasama, WR III IAKN Manado Hadiri Lokakarya Nasional PERSETIA 2025 di Malang

Malang, 10 Maret 2025 – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Dr. Anita Inggrith Tuela, M.Th, turut menghadiri Lokakarya Nasional PERSETIA 2025 yang diselenggarakan di Sekolah Tinggi Teologi (STT) SAAT, Malang. Acara yang berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 10 hingga 14 Maret 2025 ini, mengangkat tema “Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi (Teologi) pada Era Peralihan Menyongsong Indonesia Emas.”

Kegiatan ini diikuti oleh para pemimpin dan perwakilan institusi teologi di Indonesia, baik dari sekolah anggota maupun calon anggota Persatuan Sekolah-Sekolah Teologi di Indonesia (PERSETIA). Tujuan utama lokakarya ini adalah untuk membahas kebijakan pendidikan tinggi teologi dalam menghadapi perubahan kepemimpinan nasional serta tantangan global menuju tahun 2045, yang menjadi target Indonesia Emas.

Lokakarya dibuka secara resmi pada Selasa, 11 Maret 2025, dengan ibadah pembukaan, sambutan dari tim pemimpin STT SAAT, serta pengurus PERSETIA. Dalam sesi orientasi program, para peserta diberikan pemahaman mengenai agenda yang akan dibahas dalam lokakarya, termasuk bagaimana perguruan tinggi teologi dapat beradaptasi dengan arah kebijakan pemerintah yang terus berkembang.

Pada sesi pertama, peserta mendapatkan pemaparan dari narasumber mengenai “Overview Arah Kebijakan Pemerintah Menyongsong Indonesia Emas 2045.” Diskusi ini menjadi pembuka wawasan bagi institusi teologi untuk memahami bagaimana kebijakan pemerintah akan berdampak terhadap pendidikan tinggi keagamaan dalam beberapa dekade mendatang.

Selanjutnya, sesi kedua mengangkat topik “Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi dalam Peralihan Pemerintahan,” yang disampaikan oleh perwakilan dari BAN-PT. Materi ini menyoroti perubahan regulasi dan standar akreditasi yang berpengaruh terhadap keberlangsungan dan kualitas pendidikan teologi di Indonesia.

Dr. Anita Inggrith Tuela, M.Th menyampaikan bahwa kehadiran Institut Agama Kristen dalam lokakarya ini merupakan bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan teologi di Indonesia.

“Lokakarya ini menjadi kesempatan bagi kami untuk berdiskusi langsung dengan berbagai pemangku kepentingan, memahami arah kebijakan pendidikan tinggi, serta mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan global. Pendidikan teologi harus terus berkembang dan relevan dalam membentuk generasi pemimpin yang berkualitas bagi gereja dan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Anita menambahkan bahwa Institut Agama Kristen siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam implementasi kebijakan yang telah dirumuskan dalam lokakarya ini. Menurutnya, tantangan dalam dunia pendidikan teologi semakin kompleks, terutama dalam menghadapi perubahan zaman dan kebutuhan gereja serta masyarakat yang dinamis.

Hari-hari berikutnya dalam lokakarya dipenuhi dengan sesi diskusi strategis yang menghadirkan berbagai pembicara dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi, serta Direktorat Bimas Kristen Kementerian Agama RI.

Beberapa topik utama yang dibahas dalam sesi-sesi tersebut antara lain:

  • Kebijakan Pendidikan Tinggi di Masa Transisi Pemerintahan, yang mengupas berbagai regulasi baru yang akan berdampak pada institusi pendidikan teologi.
  • Menyikapi Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen Pendidikan Tinggi, yang membahas tentang sistem kenaikan jabatan akademik bagi dosen teologi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
  • Diskusi Kelompok dan Rencana Tindak Lanjut, di mana peserta merumuskan langkah konkret yang dapat diimplementasikan dalam institusi masing-masing untuk meningkatkan kualitas pendidikan teologi di Indonesia.

Selain sesi diskusi, para peserta juga mengikuti kegiatan Library Tour dan Campus Tour, yang memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman serta membangun jaringan antar institusi teologi.

Lokakarya Nasional PERSETIA 2025 ditutup dengan sidang pleno, di mana hasil diskusi dan rumusan kebijakan yang telah dibahas selama kegiatan dipresentasikan sebagai rekomendasi bagi perguruan tinggi teologi di Indonesia.

Dalam sesi penutupan, pengurus PERSETIA menegaskan pentingnya kerja sama antar institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan teologi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Para peserta juga menyampaikan harapan agar hasil dari lokakarya ini dapat segera diimplementasikan dalam kurikulum dan kebijakan akademik di masing-masing institusi.

Dengan berakhirnya lokakarya ini, diharapkan pendidikan tinggi teologi di Indonesia semakin siap menghadapi tantangan dan turut berperan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.*DOP