Minahasa, 30 September 2024 – Fernando Turangan mahasiswa aktif Semester III (Tiga) dari Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Vreyti Ugul mahasiswa aktif Semester III (Tiga) dari Program Studi Pastoral Konseling melakukan sosialisasi mengenai penanganan dan pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Bertempat di Aula IAKN Manado pada Senin, 30/09/24, kegiatan ini menyasar mahasiswa / rekan sebaya di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado dan menjadi bagian penilaian dari tahapan seleksi Pemilihan Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Provinsi Sulawesi Utara.
Selain dalam rangkaian memperingati Hari Kekerasan pada Perempuan dan Anak di Tahun 2024, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang cara mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual, khususnya di Institusi pendidikan.
Topik yang dibahas mencakup pemahaman tentang hak-hak korban, langkah-langkah yang dapat diambil dalam melaporkan kekerasan, serta peran komunitas kampus dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak. Para dosen dan mahasiswa didorong untuk berpartisipasi aktif dalam kampanye pencegahan ini, baik melalui kegiatan diskusi maupun pelatihan khusus terkait pencegahan kekerasan berbasis gender.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen IAKN Manado untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dari kekerasan seksual.
Para narasumber membahas pentingnya pemahaman dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan kekerasan seksual di kalangan mahasiswa, dengan menekankan pada kesadaran dan keterlibatan semua pihak di kampus.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya yang lebih luas dari perguruan tinggi di Sulawesi Utara untuk mengimplementasikan kebijakan terkait kekerasan seksual sesuai dengan aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama
Fernando dan Vreyti menekankan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh komunitas kampus, termasuk memahami bentuk-bentuk kekerasan seksual, prosedur pelaporan, serta peran penting dosen dan mahasiswa dalam mendukung korban dan mencegah terjadinya kekerasan.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program yang lebih luas di IAKN untuk mematuhi regulasi nasional mengenai penanganan kekerasan seksual, yakni Permendikbudristekdikti No. 30 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Agama No. 73 tahun 2022.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kesadaran mahasiswa dan staf asrama IAKN tentang bagaimana mengidentifikasi dan merespons situasi kekerasan seksual dengan tepat, sambil mendorong partisipasi aktif seluruh komunitas kampus dalam mencegah kekerasan berbasis gender
Selain itu, Ketua Unit Layanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (ULT-PPKS) IAKN Manado, Ibu Gifliyani Nayoan, M.Th, turut memberikan dukungan dalam program ini.
Ketua juga memberikan arahan bagi mahasiswa yang akan diutus untuk mengikuti ajang pemilihan Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) Provinsi Sulawesi Utara, sebagai bagian dari upaya kampus untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan seksual.

Diketahui, Fernando Turangan, yang baru saja dinobatkan sebagai Nyong Intelegensia IAKN Manado 2024 ikut konsern untuk mencegah tindakan kekerasan terhadap perempuan di lingkungan kampus.
Tampak hadir menyambut positif kegiatan sosialisasi yakni Ibu Novie Runtu, M.Pd.K (Kepala Asrama), Seluruh Mahasiswa yang menempati Asrama Putra dan Putri IAKN Manado.*FT