Minahasa, 7 Agustus 2024 – Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Dr. Olivia Cherly Wuwung, S.T., M.Pd, mempromosikan kerukunan antar umat beragama di Provinsi Sulawesi Utara dalam gelaran Indonesia-Ethiopia Interfaith Dialogue yang berlangsung di Hawassa, Ethiopia, pada Senin (5/8/2024).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Addis Ababa bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Acara tersebut dihadiri oleh para pimpinan pemerintah dan tokoh-tokoh agama dari Ethiopia, yang dikenal sebagai salah satu negara tertua di dunia. Selain itu, hadir pula akademisi, pimpinan adat, tokoh pemuda, aktivis perempuan, dan perwakilan media massa.
Rektor memaparkan program-program moderasi beragama yang dijalankan di Sulawesi Utara, khususnya dalam memperkuat potensi desa melalui program-program tersebut. Beberapa desa yang menjadi model adalah Desa Tontalete di Kecamatan Kema, Desa Maen di Kecamatan Likupang Timur, dan Desa Laikit di Kecamatan Dimembe, semuanya berada di Kabupaten Minahasa Utara.
Sulawesi Utara adalah provinsi dengan mayoritas penduduknya menganut agama Kristen, yaitu sekitar 65,84%. Meski demikian, data sosial budaya menunjukkan tingkat toleransi dan kerukunan yang sangat tinggi di daerah ini.
“Program Desa Moderasi Beragama menjadi salah satu inisiatif yang bertujuan mempertahankan kerukunan ini dan memaksimalkan potensi lokal,” Ujar Rektor.
Dibagian akhir pemaparan, Rektor mengungkapkan bahwa Program Desa Moderasi Beragama berhasil mempertahankan perdamaian dan memaksimalkan potensi lokal, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang mempromosikan inklusi, pembangunan berkelanjutan, dan pelestarian budaya.
Kerja sama antara akademisi, pejabat, pemimpin komunitas, dan masyarakat memastikan keberhasilan program ini, serta mendorong terciptanya masyarakat yang toleran dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.*DOP