
Minahasa, 31 Juli 2024 – Lides Delisa Yom, seorang mahasiswa asal Desa Doyo Lama, Kecamatan Waibu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, berhasil meraih predikat Cum Laude dalam Program Studi (Prodi) Pendidikan Kristen Anak Usia Dini (PKAUD) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK) di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado.
Lides merupakan salah satu dari 31 mahasiswa yang tergabung dalam program Kita Cinta Papua (KCP) sejak tahun 2020, yang diwisuda pada Kamis, 25 Juli 2024.
Saat diwawancarai, Lides menyampaikan rasa syukur dan kesannya selama menempuh pendidikan di IAKN Manado. “Pertama-tama saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya. Saya beruntung dipertemukan dengan banyak orang hebat, dan IAKN Manado telah menjadi rumah yang hangat bagi kami, mahasiswa dari Provinsi Papua dan Papua Barat,” ungkap Lides.
Lides juga mengapresiasi lingkungan pendidikan di IAKN Manado yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi juga membentuk karakter.
“Kami dididik dengan penuh cinta dan kasih sayang oleh kepala asrama yang kami sebut mama. Kami dibentuk menjadi mahasiswa yang berkarakter baik,” tambahnya.
Rasa bangga Lides semakin besar ketika berbicara tentang pencapaiannya dan teman-temannya.
“Saya bangga dengan pencapaian kami hari ini. Sebanyak 31 mahasiswa dari Provinsi Papua dan Papua Barat diwisuda. Ini adalah hasil kerja keras dan ketekunan kami semua,” katanya.

Lides tidak lupa mengucapkan terima kasih yang besar kepada Kementerian Agama Republik Indonesia, Kementerian Agama Provinsi Papua, serta para pimpinan dan dosen di IAKN Manado.
“Mereka telah mendidik, memberikan arahan, motivasi, serta berbagi ilmu dengan kami. Pengalaman berharga yang kami peroleh di IAKN Manado semoga bisa kami terapkan di masyarakat,” ujar Lides.
Dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Implementasi Metode STEAM di TK GMIM Lembah Kanaan”, Lides membahas tentang bagaimana metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) diterapkan dalam pendidikan anak usia dini di TK GMIM Lembah Kanaan. Penelitiannya mendapat apresiasi dari para dosen dan memberikan kontribusi berharga bagi perkembangan metode pendidikan di tingkat anak usia dini.
Lides juga menyampaikan pesan khusus untuk keberlanjutan program KCP.
“Saya berharap program KCP/Papua Bangga ini tidak berhenti pada angkatan kelima di tahun 2024, tetapi terus berlanjut sehingga lebih banyak anak muda Papua memiliki kesempatan menempuh pendidikan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia,” harap Lides.
Ia juga menyoroti pentingnya seleksi kesehatan bagi penerimaan mahasiswa KCP di masa depan.
“Banyak teman-teman kami menghadapi masalah kesehatan tanpa memiliki BPJS/KIS, sehingga membutuhkan biaya besar untuk berobat. Saya berharap Kementerian Agama Provinsi Papua memperhatikan hal ini dalam seleksi penerimaan mahasiswa KCP selanjutnya,” tambahnya.
Dalam penutupannya, Lides menyampaikan harapan untuk IAKN Manado.
“Saya berharap IAKN Manado segera bertransformasi menjadi universitas dan terus meluluskan sarjana-sarjana berkarakter kristiani. Ilmu yang kami dapatkan ini semoga bisa kami gunakan untuk membangun bangsa dan negara, terutama tanah Papua tercinta,” tutup Lides dengan penuh harap.

Dengan prestasi ini, Lides Delisa Yom dan teman-teman KCP angkatan pertama membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan bisa mengantarkan mereka meraih mimpi dan berkontribusi bagi kemajuan daerah asal mereka.*LidesYom