
Minahasa, 1 Agustus 2024 – Meylisa Pantow, seorang anak petani dari Desa Beringin, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan, telah membuktikan bahwa latar belakang sederhana tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi gemilang.
Baru-baru ini, Meylisa berhasil lulus dengan predikat Cum Laude dari Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado.
Meylisa yang sudah bergelar Sarjana Pendidikan adalah penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang membantu meringankan beban biaya pendidikannya.
“Walaupun saya terlahir dari keluarga sederhana, papa hanya seorang petani dan mama hanya ibu rumah tangga, tapi itu tidak mematahkan semangat saya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi,” kata Meylisa.
Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Meylisa merasa memiliki tanggung jawab besar terhadap keluarganya, terutama setelah kakaknya menikah dan adiknya masih bersekolah di SD.

Banyak tantangan yang dihadapi Meylisa selama berkuliah, terutama masalah ekonomi. Namun, dengan campur tangan Tuhan, dukungan kasih sayang, serta motivasi dari orang tuanya, ia mampu menyelesaikan studinya dengan baik.
“Dengan campur tangan Tuhan saya boleh melewati semuanya itu dan karena kasih sayang, motivasi orang tua saya boleh menjalani perkuliahan saya sampai boleh ada di titik ini dan juga boleh menaikkan harkat dan martabat keluarga saya yang pernah dipandang sebelah mata,” tambahnya.
Untuk anak-anak muda di luar sana, Meylisa berpesan, “Jangan pernah menyerah dengan keadaan, tapi buktikan pada orang-orang bahwa anak seorang petani juga boleh sukses.”
Motto hidup Meylisa adalah, “Terlahir dari keluarga sederhana tidak akan menghalangiku untuk bisa meraih cita-cita,” yang menjadi pendorongnya untuk meraih gelar sarjana pendidikan.
Meylisa juga menyampaikan rasa syukurnya bisa berkuliah di IAKN Manado.
“IAKN Manado memiliki banyak dosen-dosen yang berbakat, profesional, dan kompeten di bidang masing-masing mereka, dan bisa mendidik kami dengan baik. Sehingga saya bisa ada di titik sekarang dan boleh mendapatkan gelar sarjana pendidikan di bidang Agama Kristen.”

Meylisa berharap IAKN Manado bisa segera beralih status menjadi Universitas Kristen dan lebih banyak menghasilkan sarjana-sarjana Kristen yang kompeten untuk mewujudkan visi IAKN Manado, yakni terwujudnya cendekiawan Kristiani berperadaban Indonesia.
“Dengan begitu, IAKN Manado dapat dikenal oleh masyarakat luas dengan menghasilkan sarjana-sarjana Kristen yang kompeten,” harapnya.
Untuk tugas akhirnya, Meylisa mengangkat judul skripsi tentang “Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Pembinaan Karakter Siswa di SMK Negeri 1 Motoling Timur.” Judul ini menunjukkan komitmen Meylisa untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan Kristen dan pembinaan karakter siswa di Indonesia.
Tak lupa, Meylisa juga memberikan ucapan terima kasih kepada para dosen yang telah membimbing dan mengujinya, yaitu:
- Ketua Penguji: Dr. Deflita R.N Lumi, S.PAK., M.PD
- Dosen Penguji I: Dr. Novita Sianturi, M.Psi
- Dosen Penguji II: Grace Natali Birahim, S.Teol., M.Pd.K
- Sekretaris Penguji: Yehezkiel Situmorang, M.Pd.K

Kisah Meylisa Pantouw adalah bukti nyata bahwa tekad kuat dan kerja keras dapat mengatasi segala keterbatasan, menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meraih mimpi meski dalam keterbatasan.*DOP