
Minahasa, 29 Juli 2024 – Feyby Martince Goha atau yang lebih akrab disapa Eby, merupakan seorang anak yang memutuskan untuk belajar Teologi di IAKN Manado. Langkah awal untuk belajar Teologi ia mulai pada tahun 2020, ketika keganasan pandemi Covid-19 masih berada pada puncaknya, dia memutuskan mendaftar di Program Studi Teologi IAKN Manado.
Feyby memutuskan untuk merantau ke Manado, meninggalkan kampung halamannya bernama desa Pumpente, yang terletak di kaki gunung Ruang, Tagulandang. Sejak awal kuliah, Feyby sudah menunjukan ketertarikannya pada Teologi Biblika, khususnya bidang Perjanjian Baru. Ia tergolong mahasiswa yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Selama menjalani masa kuliah, Feyby seringkali menorehkan prestasi di bidang akademik. Feyby beberapa kali menerima penghargaan sebagai tiga besar peraih IP semester terbaik.
Selain itu, Feyby juga pernah terlibat dalam organisasi kemahasiswaan seperti BEM Fakultas Teologi dan GMKI. Hal ini sengaja ditekuni oleh Feyby dengan kesadaran bahwa berorganisasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari proses belajar mahasiswa.
Pada pertengahan 2023, ketika Feyby tengah duduk di semester VII dalam proses kuliahnya, yakni ketika proses kuliah sarjana yang ia tekuni hampir selesai, Feyby harus menerima pahitnya kenyataan ketika sang Ayah harus pergi untuk selamanya.
Sang Ayah yang merupakan tulang punggung keluarga meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi di Tagulandang. Feyby bersama adiknya yang juga merupakan mahasiswa di Prodi Teologi IAKN Manado yang bernama Freis Anastasya Goha, harus menelan pedihnya ditinggal sang Ayah yang merupakan sosok pahlawan bagi mereka.

Belum selesai duka karena meninggalnya ayah terkasih, Feyby harus kembali menerima pedihnya fakta ketika kampung halaman mereka habis dilalap lahar panas dari semburan gunung ruang. Di sana ada rumah mereka, tempat mereka tumbuh dan berkembang, tetapi juga ada makam dari sang Ayah.
Kejadian ini terjadi pada bulan April 2024, tepat ketika Feyby sedang berjuang untuk menyusun proposal skripsi.
Semua duka nestapa tersebut tidak menggugurkan semangat Feyby untuk tetap berjuang. Meskipun harus beberapa kali menerima fakta yang menyakitkan, akan tetapi anak ini mampu terus pulih dan memenangkan kisahnya.
Pada Yudisium Fakultas Teoologi tahun 2024, Feyby dinyatakan sebagai salah satu dari 10 besar mahasiswa penulis skripsi terbaik, tepatnya ia menduduki peringkat ke lima. Tidak selesai di situ, kisah kemenangan lain muncul pada pelaksanaan wisuda IAKN Manado beberapa waktu yang lalu.
Feyby Martince Goha dinobatkan sebagai salah satu mahasiswa yang lulus dengan predikat cum laude dengan IPK 3.91.*RyantoAdilang