Khotbah Reflektif Filipi 2:1-11 : IAKN Rukun

Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag 2021 mengangkat tema: “INDONESIA RUKUN.” Mengapa sampai tema ini yang diangkat? Karena Indonesia terancam akan menjadi kacau diakibatkn banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah Intoleran, ormas-ormas tertentu yang radikal, oknum-oknum tertentu yang punya kepentingan pribadi/partai/golongan, oknum tertentu yang mengadu domba antara rakyat dan pemerintah. Itulah sebabnya tema “INDONESIA RUKUN” diangkat supaya Indonesia tetap Aman, Tentram, dan Damai.

Lembaga IAKN adalah satu institusi yang cukup besar, kadang-kadang juga rentang dengan persoalan yang dapat membuat kacau. Tentu kita semua tidak ingin IAKN KACAU! Oleh karena itu, kita semua harus mengusahakan supaya IAKN TETAP RUKUN!

Bagaiman caranya IAKN MANADO TETAP RUKUN??? Yaitu dengan cara memahami dan menerapkan nasehat Rasul Paulus dlm Filipi 2:1-11. Di Jemaat Filipi mulai ada perpecahan karena keegoisan : masing-masing mempertahankan kepentingan diri sendiri, mencari puji-pujian bagi diri sendiri, menganggap diri sendiri paling utama dari orang lain. Kerukunan Jemaat di Filipi akan terpelihara dengan baik jika masing-masing anggotanya mau menaruh pikiran dan perasaan Kristus ke dalam diri mereka.

Kerukunan IAKN MANADO hanya bisa dipelihara bila masing-masing kita menaruh jiwa Kristus di dalam jiwa kita. Jiwa Kristus yg bagaimanakah harus kita taruh dalam jiwa kita?

1. Mengutamakan Orang Lain dari pada Diri Sendiri (ayat 5-6)

ARTINYA: Menjadikan, mengganggap orang lain lebih penting; mementingkan; mendahulukan orang lain dari pada diri sendiri.

  • Kata dalam rupa Allah adalah (eksistensi/keberadaan) sebelum Yesus dilahirkan oleh Maria Ia adalah Allah. Ia ada sebelum segala sesuatu ada; Ia bukan ciptaan tetapi pencipta.
  • Demi mengutamakan manusia, Dia rela meninggalkan tahta-Nya, kerajaan-Nya dan menjadi manusia dan mati di kayu salib supaya manusia ditebus dari dosa-dosanya dan diselamatkan.
  • Sifat Kristus inilah seharusnya dimiliki oleh jemaat di Filipi dalam kehidupan bersama.

APLIKASI: Mari kita meneladani Yesus yaitu mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri, bukan mengutamakan keegoisan kita yang dapat merusak persekutuan hidup bersama, Rukun dan Damai.

2. Memiliki Kerendahan Hati (ayat 7)

ARTINYA: Memiliki Sifat tidak sombong atau tidak angkuh.

  • Kata Pengosangan diri adalah menanggalkan diri dan turun sampai ke tingkat di mana Ia dianggap tidak memiliki apa-apa.
  • Mungkin ketika mengosongkan diri, hampir tidak ada orang yang mengerti siapakah Dia yang sebenarnya. Secara lahiriah Dia adalah seorang pemuda biasa; berasal dari keluarga sederhana; ayahNya hanya seorang tukang kayu. Tetapi sebenarnya, Kolose 1:19 mengatakan, “seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dlm Dia.” Seluruh kepenuhan Allah bukan sebagian (semua setara, sama dengan Allah: Mahakuasa; Mahamulia; Mahakasih; seluruh atribut Allah yang lainnya).
  • Kristus memiliki segala-galanya, namun dengan kerendahan hati Ia mengosongkn semua itu, bertindak seolah-olah Ia tidak mempunyai apa-apa.
  • Paulus mau menyampaikan bahwa, kerendahan hati Kristus ini harus dimiliki oleh jemaat di Filipi dalam kehidupan bersama.

APLIKASI: Dalam hidup bersama, mari kita semakin rendah hati seperti Kristus, supaya hidup rukun dan damai dapat tercipta.

3. Memiliki Kerelaan untuk Berkorban (ayat 8)

ARTINYA: Memiliki kesediaan dengan ikhlas hati tanpa mengharapkan imbalan.

  • Inkarnasi Yesus Kristus bukan hanya membuat Ia rela untuk mengesampingkan hak diri-Nya, merendahkan diri-Nya dan menjadi pelayan bagi semua melainkan juga mengorbankan nyawa-Nya sendiri bagi orang-orang yang dilayani-Nya.
  • Yesus rela mengorbankan diri-Nya bagi kepentingan manusia yang berdosa yang seharusnya menerima murka Allah sebagai hukuman dosa yang manusia perbuat.
  • Jiwa pengorbanan Yesus yang seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh jemaat Filipi dalam hidup bersama.

APLIKASI: Mari, milikilah kerelaan untuk berkorban, Dengan rela berkorban kita akan membuat hidup bersama semakin indah – rukun dan damai.

PENUTUP
Kita semua rindu IAKN MANADO TETAP RUKUN – jauh dari kekacauan yang dapat menghancurkan. Karena itu, terapkanlah perilaku hidup:
1. Mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri,
2. Memiliki kerendahan hati,
3. Memiliki kerelaan untuk berkorban.
Jika ketiga hal ini dapat kita lakukan maka dengan iman kita percaya “IAKN MANADO AKAN TETAP RUKUN.” Tuhan Memberkati…. Amin!

Penulis: Pdt. Jhounlee P. Tatuhas, M.Th
Editor: DOP
Sumber Foto: MM
Sumber: MBC IAKN Manado

Written by 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *